
Tidak banyak yang tahu, kapan tepatnya teknik merintang warna diatas kain dengan menggunakan malam yang kemudian disebut batik pertama kali masuk ke Indonesia. Konon, teknik ini dibawa oleh anak buah kapal Laksamana Ceng Ho yang berjulukan Binang Oen. Namun, berdasarkan Robyn Maxwell dalam bukunya “Textiles Of South East Asia: Tradition, Trade And Transformation”, batik mungkin gres berkembang di masa ke XVII.
Semua punya teorinya sendiri. Batik tulis disebut “batik tulis” alasannya yaitu perintang warnanya dibubuhkan dengan cara menyerupai menulis dengan menggunakan alat berjulukan canting.
Ciri-ciri:
- Tidak ada satu pun batik tulis yang kembar, semua dibentuk hanya satu setiap lembar. Motif biasanya lebih rumit.
- Karena dibentuk dengan tangan, tidak ada satu pun yang motifnya sempurna. Justru ketidaksempurnaan inilah yang menciptakan batik tulis sangat manusiawi.
- Bolak-balik, warna dan motifnya sama. Hal ini dikarenakan, sesudah bab depannya dicanting, bab baliknya kemudian harus dicanting lagi.
- Memiliki ukuran yang tidak biasa contohnya 2 x 1,25 meter persegi.
- Kalau batik kuno, biasanya ada inisial goresan pena tangan nama pembatik di ujung kain.
![]() |
Pembuatan Batik Cap |
Ciri-ciri:
- Motifnya cenderung berulang, tidak banyak detail.
- Bolak-balik warnanya tidak sama, bab belakang cenderung mempunyai warna yang lebih redup atau tipis.
- Karena sudah masuk produksi massal, kualitas materi umumnya tidak terlalu baik.
- Dijual per lembar dengan ukuran standart kain potong.
- Kain mori yang dipakai biasanya tidak melalui proses perebusan berhari-hari menyerupai batik tulis.
Batik printing atau yang dapat juga disebut sebagai kain tekstil bermotif batik. Muncul di Indonesia tahun 1970-an seiring penetapan batik sebagai pakaian nasional.
Kain tekstil bermotif batik ini awalnya diproduksi oleh industri tekstil lokal, namun alasannya yaitu ajakan yang semakin banyak balasannya batik print ini juga diproduksi oleh pabrik luar negeri. Hal inilah yang kemudian dikhawatirkan akan mematikan industri kerajinan batik lokal.
Ciri-ciri:
- Motifnya sangat detail dan rapi, sangat rapi bahkan.
- Warnanya cerah dan sangat menarik.
- Bagian belakang berwarna putih, dengan sedikit tembusan-tembusan warna dari bab mukanya.
- Harganya sangat murah.
- Biasanya dijual meteran.
Tidak sulit kan membedakan batik tulis, cap dan print? Hanya butuh latihan. Semakin sering kita bersentuhan dengan kain batik, memakainya dan berdialog dengan pedagang serta pembuatnya, semakin mahir kita mengidentifikasi kain batik.